Sabtu, 30 April 2011

Terpinggirkan dan Terabaikan mereka tetap KOMPAK

Terbentuk dari sebuah hobi
kebersamaan,kelihaian,kaki dan lapangan.
Bola menjadi sesuatu yang sangat digemari
Kita juga tahu bola merupakan hal yang sudah mendunia

Di zaman seperti ini, bola tetap saja menjadi korban perpolitikan.
Mengenaskan dan sangat disayangkan


Kemudian
Mereka hadir dalam suatu kelompok minoritas
Mereka hadir dan termarginalkan
atas dasar rasa kebersamaan
atas dasar rasa senasib sepenanggungan
mereka membentuk suatu rantai
mereka membentuk suatu komunitas
bukan plankton,bukan juga benthos
namun mereka cenderung sama kecilnya dengan hewan perairan tersebut
anggap saja dan ibaratkan saja
tidak ada yang istimewa dari mereka
mereka hanya kumpulan kumpulan manusia biasa saja
namun mereka punya harapan dan cita cita yang besar
ya !! sebuah kebenaran untuk jurusan mereka
mereka tidak sedang bersandiwara
dan tidak juga berpura pura

Mereka
bukan tidak mampu bergerak
tapi mereka dipenjara oleh hitam
hanya untuk coretan tangan merekapun tidak dipayungi
menyedihkan....

Mereka
akhirnya mengaktualisasi diri dalam dunia nyata
sebuah pergerakan awal
hingga terbentuk keKOMPAKkan
pemikiran pun terbentuk
ide ide liar mereka pun berjalan
pola pikir serta ideologi yang bertumpu dan berakar pada kepercayaan
tekad yang kuat dan matang
medula oblongata pun bukan sekedar gelak tawa
namun mereka sajikan rapi dalam sebuah mekanisme penutup luka

indah dan mengesankan
namun tanpa ada apresiasi
justru hanya dianggap pencundang berotak sampah

sungguh teriris
sungguh mengikis

Hey !!!
kalian!!!!
mereka bukan teror untuk kalian
mereka hanya ingin membuktikan bahwa mereka juga BISA

buka mata dan pikiran kalian
ini tentang kita untuk dunia bukan sekedar untuk "sungai,danau dan selokan"
ini realitas.
kita tidak hanya harus bercinta di kubu internal
tapi kita butuh menyetubuhi bagian eksternal disana

Mereka..
tidak memikirkan kedudukan,posisi dan jabatan
mereka hanya tidak ingin menjadi babu-babu
jangan masukkan mereka dalam wilayah pertarungan yang keras

Para Intelektual di atas sana
kini biasakanlah untuk melihat mereka yang dibawah
jangan menjarah hak-hak demokrasi mereka
jangan jadikan mereka korban eksploitasi
mereka bisa menjadi raksasa di dalam canda dan tawa
mereka memiliki amarah didalam pencakar birahi mereka

Para intelektual diatas sana
yang membuat janji setajam pisau belati
namun koar koar tanpa arti
jangan jadikan lidah kalian bolong
sebab jeritan kami dianggap kosong
oleh tingkah dan syaraf kalian yang sombong
karena suatu saat
kami yang melompong ini
akan menyelusup ke telinga-telinga kalian
menyusup sewaktu-waktu
hingga kau tuntaskan janjimu
untuk kalian,mereka
dan kami
KOMPAK

2 coment:

Blognya AMPUN DEVIN mengatakan...

mantap gannnnn,,,,,LANJUTKAN DEL,,,kasih tau pada dunia apapun adax kita hanya stum yaitu KOMPAK

reza winardi ramadhan mengatakan...

oke gan
semangat buat kompak

Posting Komentar

Please coment :